SyeikhMuhammad bin ‘Abdul Wahab dilahirkan pada tahun 1115 H (1701 M) di kampung ‘Uyainah (Najd), lebih kurang 70 km arah barat laut kota Riyadh, ibukota Arab Saudi sekarang. Beliau meninggal dunia pada 29 Syawal 1206 H (1793 M) dalam usia 92 tahun, setelah mengabdikan diri selama lebih 46 tahun dalam memangku jabatan sebagai menteri
KH. Kholil Ridwan, Wakil Ketua MUI, dan Penasehat DDII Pusat, memberikan pandangan-pandangannya seputar kejadian akhir-akhir ini, seperti bom bunuh diri, bom buku, dan NII. Di bawah ini petikan wawancaranya Eramuslim Apa komentar ustadz dengan kejadian yang ada sekarang terror bom dan lainnya? KH. Kholil Ridwan Kita ambil hikmahnya. Seperti dalam AlQur’an dikatakan tiada sesuatu yang terjadi di luar kehendak Allah. Termasuk bom-bom ini. Karena ini tidak mungkin di luar kehendak Allah, kita berfikir positif mencari hikmahnya. Justru dengan tuduhan-tuduhan seperti ini Islam akan tampil utuh, bangkit seperti di Timur Tengah. "Wamakaru wamakarulloh Wallahu khoirul maakiriin." Umat Islam gak usah kecil hati karena di belakang kita ada Allah, "Intansurullah yansurkum"… Adanya bom buku, bom Serpong, pernyataan pesantren itu teroris ini adalah kenyataan pahit buat umat, yang penting jangan sampai umat ini terprovokasi oleh perang opini ini yang dimenangkan oleh mereka. Perang opini antara terorisme dengan mujahidin, terorisme dengan jihad. Sekarang jihad itu diidentikan dengan teroris. Padahal hakikatnya terorisme itu adalah apa yang dilakukan oleh Israel. Ini hanya akibat dari kelakuan Israel sebagai sumber masalah. Mereka menyerang Palestina, Iraq, Libya, Afganistan. Itu teroris. Mana ada demokrasi dan HAM pada mereka. Ham mereka langgar sendiri. Kenyataan pahit ini memang harus kita terima tanpa harus merubah keyakinan bahwa Islam yang benar dan harus ditegakkan serta menegakkan Islam berarti akan mendapat pertolongan Allah. Jangan sampai kita ikut larut dengan arus opini yang menyesatkan. Sehingga ada yang ikut-ikutan mengatakan Islam tidak mengenal kekerasan, Islam harus sejuk, harus damai. Eramuslim Itu salah juga ya Ustadz? KH. Kholil Ridwan Iya dong. Eramuslim Sekarang kita digiring ke situ KH. Kholil Ridwan Itu, itu kerugian kita. Jangan sampai umat Islam ngomong kaya gitu. Kalau gak ngerti diam saja Eramuslim Yang ngomong petinggi-petinggi Islam juga KH. Kholil Ridwan Ya, itu artinya Allah ingin memperlihatkan siapa yang mukmin sejati siapa mukmin yang sekedar namanya Islam. Tadinya kita gak tahu, tapi dengan komentarnya itu umat jadi tahu. beliau mengutip QS924. Sementara pemimpin Islam yang belum tentu mukmin ini terbawa oleh zukhrufal Qoulkalimat-kalimat yang indah. Mereka memahami Islam yang rahmatan lil’alamin diartikan Islam tidak mengenal kekerasan, semua agama mengajarkan kebaikan, itu zukhrufal qoul. Sekarang memang Islam terpojok, tapi tetap yang benar itu Islam, kita harus komit dan istiqomah. Eramuslim Jadi, dengan aksi teroris ini ada hikmahnya bagi Islam? KH. Kholil Ridwan Ya, salah satu hikmahnya umat Islam itu jadi ngerti yang namanya jihad. Bahwa jihad berbeda dengan teroris. Sehingga umat islam mau belajar tentang jihad yang benar menurut Islam. MUI juga bikin buku tentang Jihad. Eramuslim Bagaimana peran ulama agar umat tidak salah paham tentang jihad? KH. Kholil Ridwan Memang ulama dalam artian lembaga seperti MUI yang ada dari pusat sampai kecamatan, tapi MUI tidak berfungsi optimal untuk menerangkan jihad itu apa pada umat? Tapi MUI sudah berbuat untuk ikut aktif dalam lembaga penanggulangan bahaya terorisme dan ketuanya dari MUI. Eramuslim Lembaganya masih ada? KH. Kholil Ridwan Tidak pernah dibubarkan tapi tidak aktif lagi, karena anggarannya sudah tidak ada lagi. Kegiatan lembaga tersebut fungsinya memberiakn penerangan kepada umat tentang pemahaman jihad yang benar menurut Islam. Bahwa jihad itu tidak bisa fardiyahpribadi, jihad itu harus ada komandonya dari pemerintah seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Eramuslim Ada kemungkinan isu teroris ini adalah proyek? KH. Kholil Ridwan Kalau yang namanya operasi intelijen itu tidak ada jawaban yang absolute, mungkin ya, mungkin tidak. Jadi kalau analisis bisa saja itu rekayasa intelijen. Intelijennya tidak harus dari Indonesia, bisa intelijen asing. Dibikin proyek, proyek bom buku, bom Serpong, bom Cirebon. Targetnya, bahwa di Indonesia terorisme berkembang, susah dideteksi, maka harus lahir UU anti terror/Intelijen. Tapi ini analisis, mungkin salah. Umat Islam harus sabar, jangan melanggar hukum. MZS
Wamakaruwa makarallah wallahu khairul makariin. Wassalam (Abu Ridho) Read More. Artinya kita tahu ada permainan dalam APBN-P 2013 untuk Lapindo ini,” kata Rizal di gedung DPR Jakarta, Jumat (21/6/2013). Diketahui, pada Pasal 9 ayat 2 RUU APBN-P 2013, pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp 155 miliar untuk membantu ganti rugi korban
Sesudah Allah menerangkan tentang kaum Hawariyun, maka dalam ayat ini Allah menerangkan sikap Bani Israil terhadap Isa mereka membuat tipu daya dan bermaksud membinasakannya dengan jalan melaporkan dan memfitnah Isa kepada raja mereka. Tetapi Allah memperdayakan dan menggagalkan tipu daya mereka itu dan mereka tidak berhasil membunuhnya. Isa diangkat ke langit oleh Allah dan diganti dengan orang yang serupa dengannya, sehingga orang-orang yakin bahwa yang disalib itu adalah Isa Balasan Allah mengatasi tipu muslihat mereka, dan menimpakan kesengsaraan kepada orang-orang kafir itu, tanpa mereka perkirakan. Rencana Allah yang tidak diketahui oleh hamba-hamba-Nya, sebenarnya adalah untuk menegakkan sunnah-Nya dan menyempurnakan hikmah-Nya. Setelah ancaman yang ditunjukkan secara terang-terangan tidak membawa hasil, maka mereka melakukan gerakan di bawah tanah. Mereka, yakni orang-orang yang mengingkari Nabi Isa dan ajarannya, tidak tinggal diam. Mereka membuat tipu daya secara rahasia untuk menghalangi dakwah Isa. Maka untuk menghadapi mereka sekaligus membela agama yang dibawa rasul-Nya, Isa, Allah pun tidak diam. Dia membalas tipu daya mereka itu sehingga mereka gagal total dalam melaksanakan tipu dayanya. Allah sebaik-baik pembalas tipu daya, bahkan Dia menguat-kan dakwah Isa dengan Rohulkudus Jibril.
Jadiketika nanti kita dihisab, akan lebih ringan. Minimal pakaian itu akan bersaksi dihadapan Allah SWT, “Ya Allah, saya ( pakaian) ini pernah digunakan untuk salat oleh orang ini.”. Mulailah membiasakan ketika mendapatkan sesuatu yang baru, pakai dulu untuk ibadah. Ada baju baru, pakai dulu untuk salat, sehingga hak Allah terpenuhi
- Wamakaru wamakarallah wallahu khairul makirin adalah bunyi surat Ali Imran ayat 54. Surat ini termasuk surat Madaniyah yaitu surat yang turun di kota Madinah. Surat Ali Imran ayat 54 berisi tentang orang-orang kafir yang membuat tipu daya, kemudian Allah membalas tipu daya mereka. Untuk lebih jelasnya berikut adalah bacaan surat Ali Imran ayat 54 dalam bahasa arab, latin dan artinya. Baca Juga Doa Mohon Kecerdasan Berfikir Beserta Artinya, Arab, Latin, dan Mudah Diamalkan Surat Ali Imran ayat 54 وَمَكَرُوْا وَمَكَرَ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمٰكِرِيْنَ ࣖ Wa makaru wa makarallaah, wallaahu khairul-maakiriin Artinya Mereka orang-orang kafir membuat tipu daya dan Allah pun membalas tipu daya mereka. Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. QS. Ali Imran 54 Dalam ayat ini Allah menerangkan sikap Bani Israil terhadap Nabi Isa, mereka membuat tipu daya dan bermaksud membinasakannya dengan jalan melaporkan dan memfitnah Nabi Isa kepada raja mereka. Tetapi Allah memperdayakan dan menggagalkan tipu daya mereka itu dan mereka tidak berhasil membunuhnya. Nabi Isa diangkat ke langit oleh Allah dan diganti dengan orang yang serupa dengannya, sehingga orang-orang yakin bahwa yang disalib itu adalah Nabi Isa. Balasan Allah mengatasi tipu muslihat mereka, dan menimpakan kesengsaraan kepada orang-orang kafir itu, tanpa mereka perkirakan. Rencana Allah yang tidak diketahui oleh hamba-hamba-Nya, sebenarnya adalah untuk menegakkan sunnah-Nya dan menyempurnakan hikmah-Nya. Demikian ulasan lafadz wamakaru wamakarallah wallahu khairul makirin beserta artinya yang terdapat dalam surat Ali Imran ayat 54. Terkini
Wa makaru wa makarallah, Wallahu Khairul makirin" maksudnya, "Kita merancang, dan ALLAH juga merancang , Allahlah sebaik-baik perancang." Hidup ini sentiasa mencari-cari, semoga kita bertemu dengan pencarian itu.. In sha allah.. Posted by ZiraNazirah Quote at 8/23/2014 06:15:00 pm No comments:
Ada nama Alloh Allah, الله ke 100 yang tidak pernah dipasang di pinggir-pinggir jalan, tidak pernah dipasang di mesjid, tidak pernah ditulis di dalam buku-buku sekolah Islam, tidak pernah diajarkan di Madsrasah, atau di pesantren-pesantren manapun, asma itu adalah Asma Allah yang ke 100 Mengapa tidak pernah disebar-luaskan Asma Allah ke 100 itu? Coba perhatikan tulisan lengkap yang diambil dari QS Ali Imran 354 berikut ini وَمَكَرُوْا وَمَكَرَ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَ wa makarụ wa makarallāh, wallāhu khairul-mākirīn Dan mereka orang-orang kafir membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. Perhatikan huruf yang dikurung, ditulis orang-orang kafir, tidak ada di dalam ayat tersebut terdapat tulisan kafir, padahal sudah kebiasaan Al Quran kalau menunjuk orang kafir selalu terang-terangan. Mari kita perdalam lagi ayat QS 354 tersebut وَمَكَرُوْا وَمَكَرَ اللّٰ wa makarụ wa makarallāh Arti harafiahnya “dan menipu dan menipu Alloh Allah, الله ”. Disinilah kurung itu dibuat. Siapa lagi yang bisa menipu Alloh kalau bukan kafir, begitulah pikiran penerima/penulis wahyu. Eh, tapi tunggu dulu, Alloh Allah, الله bisa tertipu? Mana mungkin!. Lalu bingung lah si penulis Al Quran. Lalu Alloh Allah, الله pun mengkoreksi diri-Nya, menambahkan kebingungan penulis/penerima wahyu itu وَاللّٰهُ خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَ wallāhu khairul-mākirīn Dan Allah adalah sebaik-baik penipu daya Ini terjemahan yang paling tepat. Perhatikan kata “Khairul”. Apa arti kata “Khairul”, apakah artinya pembalas? Bukan. Lalu apa arti kata “Khairul”? Kita buka di situs Ilmu Pengetahuan, tentang arti nama “Khairul”. Kita dapatkan bahwa arti dari kata “Khairul” adalah sebaik-baiknya, best of the best, yang terbaik, nomor satu. Tanyalah kepada orang yang fasih berbahasa Arab, coba tanyakan, apa arti Khairul-Makirin, خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَ ? Mereka akan menjawab penipu nomor satu. Lihat tulisan Memahami bahasa Arab dengan bantuan dan Tanyakan sekali lagi, lalu apa arti dari Allahu Khairul Makirin, اللّٰهُ خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَ ? Mereka akan menjawab Allah الله itu adalah sebaik-baiknya terbaik dari golongan kaum penipu. Camkan pula kata al-makirin الْمَاكِرِيْنَ. Makirin adalah kata jamak, jadi ada sebuah kaum yang pekerjaannya adalah menipu makar مكر = licik, dan Allah الله adalah yang terbaik dari kaum makar itu ! Namun sekali lagi hati-hati bila bertanya, bisa-bisa dipenggal kepala anda. Ada baiknya kalangan mereka sendiri yang saling menanyakan sambil membuka Al Quran mereka. Anda tertawa atau sedih ? Kita doakan agar mereka semua umat Islam dibukakan hati dan matanya. Tidak kah hati kita sedih kalau melihat ada orang yang tertipu ? Kita sedih kalau ada sanak saudara kita tertipu uang ratusan juta. Itu baru uang , tetapi ini masalah nyawa, keselamatan. Kita berdoa sungguh buat mereka, saudara-saudara kita kaum Muslim agar mereka melihat kebenaran. Kita berdoa, agar mereka terlepas dari tipuan-tipuan Islam. Amin. Diterbitkan oleh Indonesia Melek Islam Tuhan sadarkan bangsaku Indonesia agar mereka paham ajaran Islam Lihat semua pos dari Indonesia Melek Islam Telah Terbit November 25, 2019November 16, 2021 Navigasi pos
Wa makaru wa makarallah, Wallahu khairul makirin": Surah Al-Imran : 54 “And the disbelievers planned, but Allah planned. And Allah is the best of planners.”: Al Quran; 03:54
Wa Makaru Wa Makarallah Wallahu Khairul Makirin artinya adalah “Dan mereka merencanakan dan Allah Merencanakan, dan Allah adalah sebaik-baik Perencana”. Ayat ini terdapat dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 54. Ayat ini sering dipakai oleh banyak orang sebagai motivasi dalam menghadapi masalah atau musibah dalam hidup mereka. Namun, apa sebenarnya makna dari ayat ini? Mari kita pelajari bersama-sama. Makna Ayat Wa Makaru Wa Makarallah Wallahu Khairul Makirin Secara harfiah, “Wa Makaru Wa Makarallah Wallahu Khairul Makirin” berarti “Dan mereka merencanakan dan Allah Merencanakan, dan Allah adalah sebaik-baik Perencana”. Namun, jika kita melihat maknanya secara lebih dalam, ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa ketika seseorang merencanakan sesuatu, maka Allah juga merencanakan sesuatu untuknya. Tidak ada satupun rencana manusia yang dapat berhasil tanpa izin dan bantuan dari Allah SWT. Hal ini juga menegaskan bahwa Allah SWT adalah sebaik-baik perencana dalam hidup kita. Kita mungkin merasa bahwa rencana kita tidak berjalan sesuai dengan yang kita harapkan, namun pada akhirnya, Allah SWT selalu memberikan yang terbaik untuk kita. Oleh karena itu, kita harus selalu berserah diri kepada Allah SWT dan mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya. Contoh Penerapan Ayat Wa Makaru Wa Makarallah Wallahu Khairul Makirin Ada banyak contoh penerapan ayat Wa Makaru Wa Makarallah Wallahu Khairul Makirin dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika seseorang mengalami kegagalan dalam pekerjaan atau bisnisnya, ia dapat mengambil hikmah dari ayat ini dan merenungkan bahwa mungkin ada rencana yang lebih baik dari Allah SWT untuk dirinya. Contoh lainnya adalah ketika seseorang menghadapi masalah dalam kehidupan pribadinya, seperti masalah percintaan atau keluarga. Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada yang lebih baik dalam merencanakan kehidupan kita selain Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus selalu berserah diri kepada-Nya dan mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya. Arti Wa Makaru Wa Makarallah Wallahu Khairul Makirin dalam Kehidupan Beragama Bagi umat muslim, ayat Wa Makaru Wa Makarallah Wallahu Khairul Makirin juga memiliki arti yang penting dalam kehidupan beragama. Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa Allah SWT adalah sebaik-baik Perencana dalam hidup kita, dan tidak ada yang lebih baik dalam merencanakan kehidupan kita selain Allah SWT. Hal ini juga mengajarkan kepada kita untuk selalu berserah diri kepada Allah SWT dan mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya. Dalam kehidupan beragama, ini berarti kita harus selalu berdoa dan beribadah kepada Allah SWT serta mengikuti segala perintah-Nya. Kesimpulan Demikianlah artikel tentang “Wa Makaru Wa Makarallah Wallahu Khairul Makirin Artinya” yang dapat kita pelajari bersama-sama. Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa ketika seseorang merencanakan sesuatu, maka Allah juga merencanakan sesuatu untuknya. Allah SWT adalah sebaik-baik perencana dalam hidup kita dan tidak ada yang lebih baik dalam merencanakan kehidupan kita selain Allah SWT. Kita harus selalu berserah diri kepada Allah SWT dan mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya. Dalam kehidupan beragama, ini berarti kita harus selalu berdoa dan beribadah kepada Allah SWT serta mengikuti segala perintah-Nya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.
Artinya setiap pilihan itu resikonya adalah harus disertai oleh kesanggupan untuk mengontrol sesuatu yang dipilih. “Wa makaruu wa makarallah wallahu khairul maakiriin”. Kalau mereka makar kepada nilai-nilai Allah dan nilai rakyat, maka Allah akan makar juga kepada mereka. Dan yang paling jagoan untuk makar itu Tuhan.
“Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah pun menipu dayakan mereka itu. Dan Allah adalah penipu daya terhebat”. Sura 3 54 Sura 354 dalam bahasa Arab Wa Makaru wa makara Allah wa Allah Amkaru ul Makireen. Demikianlah kalimat tentang Allah “menjadi penipu yang terhebat”, khairul makiriin, juga digunakan untuk menjelaskan tentang Allah dalam Sura 830 dan 1021. Sura 1021 mengatakan Allah adalah yang tercepat dalam siasat perencanaan atau penipuan. Ini sedikitnya adalah nama-Allah yang sah — Asmaul Husna yang keseratus – namun yang tidak dipublikasikan Islam. Referensi lain tentang siasat penipuan/ rekayasa sembunyi-sembunyi atau perbuatan kotor Allah [awas tentang terjemahannya yang sering menyasar] ada dalam Sura 799; 2750; 1342; 1446; 4379; 7100; 4142; 8615-16 yang mengakui adanya timbal balik tipu-menipu yang sebenar-benarnya “Sesungguhnya orang kafir itu melakukan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya. Dan Akupun melakukan tipu daya dengan sebenar-benarnya” [They plot a plot. So I plot a plot]! Etimologi kata Makara Sura 354 mengatakan bahwa Allah itu Makara, dalam bahasa Arab berarti Allah melakukan penipuan, mempunyai rencana, siasat, atau mempunyai maksud. Dalam Alkitab bahasa Arab yaitu dalam Kejadian 31 menggunakan kata yang sama untuk Setan. Namun, terjemahan bahasa Arab oleh Van Dyck menggunakan asal kata hayala. Kata “pengatur siasat” ini maakir adalah sebuah kata yang sangat kuat yang Wehr dan Abdel-Nour mendefinisikan sebagai “pintar, licik, cerdik”. Munjid bahasa Arab mendifinisikannya dengan khada yang tepatnya mempunyai arti yang sama oleh Bill Campbell dalam bukunya The Qur’an and the Bible in the Light of History and Science hal. 217-218. Tafsiran Sura 354 Seseorang yang merupakan seorang makir sama dengan kafir berbicara tentang sifat seseorang yang hendak memperdayakan orang lain untuk membahayakannya. Hal ini menyatakan tentang seseorang yang akan melakukan hal yang berlawanan dari yang ia rencanakan. Pada kenyataannya orang ini melakukan rencana jahat untuk orang lain. Memang benar MAKIR ada kaitan dengan sebuah perencanaan dan maksud tertentu, tapi lebih sering hal ini disebut sebagai tipu muslihat, memperdaya, dan menipu dengan tujuan untuk menguasai dan mengalahkan orang lain. Seorang makir adalah seseorang yang memikirkan suatu maksud rahasia dan sembunyi-sembunyi untuk melawan orang lain. Persamaan katanya yaitu dengan kata mencontek, menipu, penyimpangan ganda, tipu muslihat, secara keseluruhan makara memiliki pemikiran untuk mengalahkan seseorang yang sudah anda tipu. Konteks dari Sura 354 Konteks dari cerita ini sangatlah penting. Sura 3 dianggap menjadi percakapan Muhammad yang terhebat dengan umat Kristen. Al-Tabari mengatakan disini bahwa kebohongan Allah terjadi di saat dimana bangsa Yahudi ingin membunuh Isa anak dari Maria. Supaya tidak dibunuh, Allah menempatkan rupa wajah Yesus palsu pada diri orang lain, untuk disalibkan sebagai pengganti Yesus asli. Kata kuncinya adalah PALSU. Hal ini menjelaskan bagaimana cara Allah bertindak yaitu dengan cara menipu banyak orang untuk percaya kepada yang palsu, dan bahkan Yesus pun ikut kena ditipu. Kebenaran aslinya dibalikkan oleh Allah agar manusia bejad melihat ”fakta tipuan sembunyi-sembunyi” itu sebagai fakta dan kebenaran baru! Pertanyaan kita, apakah Allah yang Agung mau main sembunyi-sembunyi atau rancangan agungNya bagi pembebasan seorang Isa Al-Masih dari penyaliban? [Tampaknya ini dilakukan Allah demi untuk mencapai dua sasaran sekaligus, yaitu agar jangan terjadi bahwa Yesus disalib oleh orang-orang bejad dan mati terhina ditangan mereka; dan sekaligus Allah menunjukkan kedaulatan diriNya sebagai Penguasa Terhebat yang mampu membalas segala bentuk rancangan jahat dan tipu-daya dari manusia dengan TIPU terbesar dari Allah]. Secara mencolok kita melihat bahwa sasaran Allah tidak tercapai samasekali karena semua keakbaran Allah tersembunyi belaka, bahkan kosong – tidak ada atau tidak diketahui oleh siapapun! Membalas tipu-daya para kafir dengan TIPU-DAYA Allah yang begini sungguh sia-sia dan bodoh. Tak ada yang Allah menangkan melalui rancangan balasan ini. Sebaliknya, kerdillah Allahu Akbar yang terjebak meladeni komplotan kerdil ini dengan ikut-ikut meng-copy moda tipu-menipu mereka. Apalagi moda balasan ini baru diungkapkan Allah 6 abad kemudian dengan datangnya KLAIM ”wahyu-koreketif’ yang sangat terlambat dari Muhammad… Yesus sudah teraniaya dan terhina, dan tidak ter-restorasi karena kuasa pembebasan Allah kepadaNya tidak dimunculkan dimata publik. Allah malahan diam-diam membanggakan diri disebut kheir ul makarein seorang penipu yang terhebat, yang berarti bahwa Ia merupakan satu sosok yang tercerdik dan berkemampuan. Sosok Allah yang ingin menyembunyikan fakta ini ternyata sempat kalah dalam peperangan pada kayu salib, sedikitnya selama 6 abad! Disinilah sifat kesejatian Allah yang nyata, nama sah yang harus masuk menjadi bagian dari 100-Nama Allah! Penerapan Umat Muslim tentang Sura 354 Selama masa Perang Teluk kedua, seorang menteri penerangan Irak memberikan alasan terhadap kesalahan laporannya mengenai kemenangan Irak, dengan mengutip dari Sura 354, yang mengatakan bahwa “Allah adalah seorang penipu terhebat”. Jadi hal ini menunjukkan bagaimana umat Muslim ini menerapkan firman dan ayat tersebut dalam pendalilan yang salah. Sekitar tahun 686 SM, Za’idah bin Qudamah melihat pengaturan siasat penipuan terhadap orang lain dan mengatakan “Tuhan adalah pengatur siasat terhebat” Sura 354 al-Tabari mengatakan bahwa pada sebuah pengiriman pesan pada tanggal 9/11 di pesawat 93, para pembajak berkata kepada para penumpang bahwa “ada sebuah bom di dalam pesawat, tetapi para penumpang akan selamat jika permintaan mereka dipenuhi”. Hal itu tentu saja sebuah kebohongan, tetapi apakah pembajak pada peristiwa 9/11 menjadi orang yang munafik saat itu? Tidak, mereka tidak munafik, karena hadist berkata bahwa mereka dapat melakukan tipu muslihat dalam perang ! Shahih Bukhari 4 267-269. Tetapi sekali lagi, sampai para pembajak mengambil alih pesawat terbang, baik laki-laki dan para wanita juga anak–anak tidak berpikir bahwa teman-teman penumpang yang lain juga ada di dalam perang tersebut bersama mereka. Sekarang ini para cendikia Muslim tidak berani mengatakan bahwa umat Muslim dapat berbohong setiap saat mereka inginkan, tetapi justru mereka dapat boleh berbohong kepada orang lain yang bukan Muslim untuk tujuan jihad, peperangan, keamanan dan kemajuan Islam. Alasan terakhir ini mungkin menjelaskan mengapa sebagian orang Muslim yang ditanyai walaupun bukan mayoritas akan mengatakan hal-hal yang terbalik dari aslinya hanya untuk kemajuan Islam. “War is deceit” Perang adalah tipu-daya, demikian kata-kata Muhammad. Dan dunia telah dibagi dalam dua wilayah Dar al- Salam rumah damai dan Dar al-Harb rumah perang yang mana para non-Muslim –khususnya Yahudi dan Nasrani– dapat dianggap sebagai kafir yang boleh ditipu, bahkan termasuk yang dimusuhi/ dilaknati/ diperangi hingga tunduk 30 dll. Dilain hal, saya melihat suatu kebohongan yang menyolok yang dikatakan oleh umat Muslim tentang agama Kristen. Tetapi ketika fakta – fakta yang keliru itu ditunjukkan, mereka tetap menyimpan hal–hal yang sama tersebut dalam jaringan situs mereka. Mereka bahkan tidak memperbaiki atau menyebutkan kesalahan mereka secara gentleman, dan juga tidak menjelaskan mengapa mereka berpikir hal tersebut bukanlah sebuah kesalahan. Hadist Muhamad menyokong kebohongan Mengatakan pujian yang pura-pura demi untuk membuat perdamaian juga diperbolehkan oleh Muhammad. Rasul Allah ini menyampaikan, “Dia yang membuat perdamaian antara orang–orang dengan menciptakan informasi yang baik atau mengatakan hal–hal yang baik, bukanlah seorang pendusta. “Bukhari buku 49 Lihat juga dalam Ibn-i-Majah buku 20 “Abu Huraira melaporkan bahwa Rasul Allah berata, jika seseorang menyembunyikan dosa dari seorang Muslim, Allah akan menyembunyikan dosanya di dunia ini dan di alam baka. 1” Catatan kaki 1 oleh seorang penerjemah mengatakan, “Terjemahan lain dari kutipan ini adalah merujuk kepada memberikan pakaian kepada seorang Muslim untuk menutupi bagian–bagian pribadinya. Hadist no. 2546 mendukung terjemahan ini.”. “Diceritakan oleh Jabir Nabi bertanya, Siapakah yang siap untuk membunuh Ka’b bin Ashraf? yaitu seorang Yahudi.’ Dijawab oleh Muhammad bin Maslama, Apakah kamu menyetujui saya untuk membunuhnya?’ Dan Nabi menjawabnya dengan tanda setuju. Muhammad bin Maslama berkata, ijinkanlah saya untuk mengatakan apa yang saya suka.’ [seperti berbohong]. Nabi menjawabnya saya setuju saya mengijinkan kamu.’” Bukhari buku 52 al-Tabari “Diceritakan oleh Jabir bin Abdullah, Rasul Allah berkata, Siapa yang akan membunuh Ka’b bin Al-Ashraf karena kejahatan yang dia lakukan terhadap Allah dan rasulNya? Muhammad bin Maslama bangkit dan berkata, Aku akan membunuhnya.’ Jadi, Muhammad bin Maslama pergi kepada Ka’b dan berkata, Aku akan meminjam salah satu atau dua ikat padi-padian.’….. [setelah melakukan tawar-menawar atas apa yang akan dijaminkan untuk pinjaman tsb, mereka setuju bahwa Muhammad bin Maslama akan menggadaikan senjata-senjatanya]. Lalu Muhammad bin Maslama berjanji kepadanya bahwa dia akan datang dengan senjatanya pada hari berikutnya. Kemudian dia dan kawan-kawan datang kembali, pada saat Ka’b bin Al-Ashraf mengharapkannya untuk datang secara damai, ternyata Muhammad bin Maslama dengan tipu daya membunuhnya. Kemudian mereka menemui Nabi dan menceritakan segala sesuatunya kepada beliau. Bukhari buku 45 Berikut ini juga diriwayatkan tentang pembunuhan Ka’b bin Al-Ashraf, dan semua cerita mereka yang sama. Bukhari buku 59 Sahih Muslim buku 17 Abu Dawud buku 9 Abu Dawud buku 13 al-Tabari mengatakan kejadian ini terjadi antara peperangan Badar dan Uhud. Muhammad berkata terus terang “Perang adalah tipu muslihat”. Ibn-i-Majah buku 24 Jihad Perang adalah penipuan menurut Bukhari buku 52 269. Permasalahan dengan menyatakan hal ini dalam Ka’b bin Al-Ashraf adalah bahwa Ka’b tidak berpikir Muhammad bin Maslama sedang berperang dengannya. Demikian juga jika seorang Muslim memutuskan bahwa dia sedang “dalam peperangan” dengan anda seorang kafir, dia dapat dengan lancar berdusta kepada anda saat anda berpikir dia adalah teman anda dan dia datang untuk meminjam sesuatu dari anda. Umat Muslim dapat merekayasa sumpahnya yang telah terlanjur diucapkan demi nama Allah Jangankan siasat-siasat biasa, bahkan apa yang telah diteguhkan Muslim lewat bersumpah demi Allahnya ternyata masih bisa di-manuver menunda/ menebus/ meniadakandengan pelbagai rekayasa dan kondisional dunia. Bukhari buku 67 Muhammad berkata, “Dengan Allah, dan kehendak Allah, Jika aku bersumpah dan ternyata kemudian menemukan sesuatu yang lebih baik dari pada hal sebelumnya, maka aku melakukan yang lebih baik dan menebus sumpahku.” Sura 589 Dia Allah menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja; maka kaffarat melanggar sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah dan kamu langgar. Dusta juga dibukakan oleh Islam dalam situasi kepepet. Muslim dapat menyangkal iman Islamnya sebagai taktik-dusta ketika ia merasa dipaksa oleh keadaan. Dalam hal ini dia dinyatakan bebas dari dosa. Sura 16 106, “Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman maka dia mendapat kemurkaan Allah, KECUALI orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman maka dia ini tidak berdosa…” Al Rabi Ibnu Sulaiman berkata, mengutip dari Umi Kalthum Ibnu Uqba, “Hanya karena tiga alasan inilah aku mendengar Utusan Allah memperingatkan tentang berbohong Katanya, Aku tidak menganggap seorang pembohong jika tujuannya untuk menyatukan orang, dan tidak pula terhadap mereka yang berbohong selama perang, atau mereka yang berbohong pada istri atau suaminya dengan tujuan untuk tetap bersatu’” Muslim, Birr 101; Musnad Ahmad Ibnu Hanbal 6403, 404, 459, 461. Siapa yang Allah Perdayakan? Orang Yahudi? Orang Kristen Sejak Abad-Kesatu? Atau Orang Muslim Saat Ini? Allah dikatakan hanya menampilkan kematian Yesus-palsu pada kayu salib, yang menipu orang Yahudi dimana berpikir bahwa mereka sudah menyalibkannya. Sekarang jika Allah memang telah membuat tipuan tentang “pahlawan pengganti yang hebat” ini, anda seharusnya setuju bahwa pengaruh dari ini tidak hanya menipu bangsa Yahudi, tapi juga bangsa Romawi yang meng-eksekusi Yesus, dan para murid Yesus — termasuk Maria dan Yesus sendiri – dan bahkan bermiliar manusia Kristiani sejak dulu hingga sekarang. Anehnya tipuan ini tidak ada keabsahannya samasekali, karena hanya klaim satu ayat 157 dari Muhammad yang tanpa bukti dan saksi apapun, melawan fakta yang muttawatir dari semua saksi mata termasuk sejarawan non-Kristen, tentara Romawi yang menyalibkanNya, semua rasul-rasul pengikut Yesus, nubuat-nubuat Ilahi, maklumat malaikat, dan Injil Yesus sendiri. Ditambah dengan bukti kebangkitan Yesus yang hidup kembali seperti yang telah dinubuatkanNya berkali-kali. Adakah fakta dan saksi mata yang lain diabad ke-1hingga ke-6 yang menyodorkan bukti lain yang lebih shahih? Atas dasar apa teks Quran 4157 bisa membatalkan segudang kebenaran ilahiah yang dibuktikan? Maka siapa yang telah Allah tipu-dayakan disini? Allah “Penyebab dari Kekeliruan” Sura 4032-33 “Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari panggil-memanggil yaitu hari ketika kamu lari berpaling ke belakang, tidak ada bagimu seorangpun yang menyelamatkan kamu dari azab Allah, dan siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorangpun yang akan memberi petunjuk”. Ayat-ayat ini mengatakan bahwa Allah memimpin orang yang peragu ini. Konteksnya disini adalah mengenai akan pergi ke Surga atau Neraka. Maka jika seseorang ke neraka karena berpaling percaya kepada dewa-berhala, maka Allah murka kepadanya dengan menyesatkannya tanpa ada yang bisa memberi petunjuk lagi. Akan tetapi mengapakah Allah harus marah kepada orang-orang yang memang mengikuti jalan yang Allah sesatkan baginya? Bukankah Ia berfirman bahwa Dia telah Maha Bijaksana sekalipun menyesatkan umatNya, ”Allah menyesatkansiapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana” Maka Allah telah menjadikan diriNya ”penyebab dari kekeliruan dan kesesatan”, bahkan telah menetapkan semua umatNya sejak semula untuk memenuhi neraka jahanam bersama para Jinn, Kalimat Tuhanmu keputusan-Nya telah ditetapkan sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia semuanya”…. “Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap- tiap jiwa petunjuk, akan tetapi telah tetaplah perkataan dari padaKu “Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama.” 3213. Relasi Antara Allah dan Satan Apa pekerjaan utama si jahat , Iblis atau Satan? Jawabannya ada dalam Al-A’raf 716,17, yaitu untuk menggoda manusia agar berbuat dosa, atau untuk menyesatkan manusia. Bagaimana dengan Allah? Percaya atau tidak, Allah juga melakukan hal yang sama yaitu untuk menyesatkan manusia seperti yang telah dikutib sebagian ayatNya diatas ! Perhatikan Quran Sura berikut ini Al-Nahl 1693, Al-Ra’d 1327, Ibrahim 144, semuanya menegaskan bahwa Allah membimbing mereka yang Ia kehendaki, dan menyesatkan mereka yang Ia kehendaki. Dalam Al-Nisa’ 488 dan 143, Al-Shura 4246, Al-Kahf 1817, dikatakan bahwa engkau tidak akan bisa membimbing mereka yang telah disesatkan oleh Allah. Dan simak Al Baqara 210, dikatakan bahwa orang-orang tidak beriman mempunyai penyakit di dalam hati mereka dan Allah memperparah penyakit mereka. Percayakah anda pada hal itu? Bukannya membimbing mereka, malahan Allah memperparah penyakit mereka!! Allah bahkan menjadi marah pada orang-orang yang mencoba untuk membimbing mereka yang telah disesatkan olehNya! Lihat Al-Nisa’ 488 “Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Satan menyesatkan manusia sebagaimana di atas Al-Araf 716,17, sementara dalam ayat berikutnya, Allah akan memenuhi neraka dengan mereka yang telah disesatkan oleh Satan. Bukankah telah nyata di sini bahwa ada kerjasama yang kuat antara Satan dan Allah, dimana Iblis akan menyesatkan dan Allah akan memenuhi neraka dengan mereka yang telah disesatkan? Dan perhatikan ayat-ayat ini dalam Quran bahasa Arab untuk memastikannya di dalam pemahaman anda. Jika anda tidak bisa membaca bahasa Arab, lihatlah dalam terjemahan Picktall dan Arberry, sebab orang-orang lain termasuk Depag juga menggunakan penyesatan dalam terjemahannya sebab mereka merasa sangat malu untuk menceritakan kebenaran mengenai relasi yang aneh antara Satan dan Allah! Seif Abdallah Turki. Tapi apakah yang dikatakan oleh Alkitab? Tak ada satupun dalam Alkitab bahwa Tuhan Elohim merancang perbohongan, menipu, atau menciptakan sebuah kesesatan, walaupun Tuhan dapat mengizinkan kirim suatu kesesatan dan mengeraskan hati seseorang. Ketika Tuhan mengeraskan hati Firaun, Firaun sebelumnya memang sudah mnegeraskan hatinya juga. Seperti halnya orang-orang saat ini yang memilih untuk mengeraskan hati mereka untuk melawan Tuhan, satu konsekuensinya yaitu Tuhan nantinya akan mengeraskan hati mereka juga. Bagi siapapun yang memilih untuk merubah kebenaran Tuhan untuk sebuah kebohongan, dalam Roma 125-31, Tuhan menyerahkan mereka kepada keinginan yang kotor. Dalam 2 Tesalonika 210-11 bagi mereka yang tidak mengasihi kebenaran, Tuhan mengizinkan kesesatan yang lebih kuat terjadi atas mereka. Jadi Tuhan tidak menciptakan kesesatan, tetapi Dia dengan sengaja membiarkannya dikirimkan pada jalan mereka. Anda dapat membaca secara detail bagian ini dalam 1 Raja-Raja 2219-23. Bagi umat Muslim ada juga kesamaan konsep yang mengijinkan orang yang tidak percaya berada dalam kebohongan, atau membiarkan orang-orang yang tidak percaya berada dalam kesesatan lebih jauh lagi. Tetapi lebih dari itu, Allah-lah yang berkehendak mengingini hal tersebut! Sura 541 mengatakan “Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun yang datang daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka”. Ketika Allah menghendaki seseorang tersesat, maka kehendak tsb tidak ada pihak lainnya yang mungkin berwenang untuknya melawan Allah. Demikianlah orang itu telah menjadi keinginan Allah untuk tidak mau menyucikan hati mereka. Sura 7431 “…Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri”. Namun menurut Islam Allah bahkan telah menipu para pengikutnya pada zaman Yesus hidup. Pada bagian berikutnya, Allah secara pribadi menipu bahkan umat Islam juga. Dibawah ini adalah bagaimana Tuhan dan Setan menangani kebohongan dalam Alkitab Tuhan Setan Tidak pernah berbohong Bilangan 2319; 1 Samuel 1529 Berbohong dari awalKejadian 34 Tidak mungkin Allah berbohong Ibrani 618 Bapak Kebohongan Yoh 844 Tidak menggoda Yakobus 113 Menggoda Mat 41-10 Adalah Terang Yohanes 18; 1 Yohanes 15 Menjelmakan dirinya menajdi malaikat terang 2 Korintus 1114 Malaikat – malaikat adalah pelayannya Ibrani 15 Pelayan-pelayan menyamarkan diri sebagai pelayan kebenaran 2 Korintus 1115 Alkitab memperingatkan kita untuk tidak mempercayai setiap roh, tetapi justru harus menguji roh-roh 1 Yohanes 41 dan waspada terhadap nabi–nabi palsu Matius 715. Dan sangat aneh, bahwa Quran justru meredam tindak pengujian terhadap roh, sehingga siapa ”roh Jibril” yang menteror Muhammad digua Hira itu juga tidak pernah di-test dan di-riset oleh Muslim. Allah secara wanti-wanti dan eksklusif telah memberi larangan tentang testing roh “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah “Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” Pelbagai jenis Roh dan Jinn bergentayangan untuk menipu dan menyesatkan manusia, tetapi Allah berkeberatan kalau manusia mengujinya. Jadi bagaimana seseorang dapat mengatakan jika mereka keliru mengikuti suatu roh yang telah sengaja berbohong? Allah SWT Bahkan Menipu Umat Muslim Ya, Allah SWT tidak merasa risi untuk menyampaikan kepada umatNya bahwa Dialah Tuhan mereka, padahal sengaja menampilkan sosok diriNya yang dipalsukan. “…dan kemudian hanya bangsa inilah yaitu Muslim yang akan tersisa, termasuk didalamnya orang-orang munafik. Allah akan datang pada mereka dalam bentuk lain dari yang mereka kenal allah-palsu dan akan berkata, ’Aku adalah Tuhanmu’ . Dan mereka akan berkata, ’Kami berlindung dengan Allah terhadap kamu. Kami tidak akan mengikutimu sampai Tuhan kami datang kepada kami, dan disaat Tuhan kami datang kepada kami, maka kami akan mengenali-Nya. Kemudian Allah akan datang lagi kepada mereka dalam bentuk yang mereka kenal dan akan berkata, Aku adalah Tuhanmu’. Merekapun akan berkata, “ Tak ada keraguan Engkaulah Tuhan kami”, dan mereka akan mengikutiNya… Bukhari buku 76 Lihat juga Sahih Muslim buku 1 Sekarang ini seorang Muslim menunjukkan pada saya bahwa kata “menipu” tidak ada dalam kutipan tsb, Allah tidak berbicara dengan bohong dan hal ini terjadi di Surga, bukan di bumi. Namun, ini tidak dibutuhkan kata “menipu” yang digunakan untuk menipu manusia, seperti ketika Allah menirukan seseorang yang bukan Allah. Bagi mereka yang percaya firman Allah ketika Allah memilih untuk berada dalam sesuatu kesalahan akan pergi ke neraka. Jika ini bukan lagi penipuan, maka apakah ini? Hadist ini mengajarkan bahwa di masa depan Allah akan secara sengaja menampakkan diri yang SALAH pada umat Islam dalam sebuah “bentuk lain yang mereka tidak kenal”. Lebih dari itu, Allah sendiri mengakui telah menipu Muhammad dan umatNya sebelumnya. Ini tercermin dalam peristiwa perang Badar. Disitu, dalam usaha Allah untuk menaikkan moral perang para pejuang Muslim, lalu Allah memperlihatkan kepada Muhammad lewat mimpi bahwa musuh yang akan dihadapinya hanyalah sejumlah kecil, padahal jumlah yang sebenarnya 3x jauh lebih besar yang kalau dikatakan terus terang oleh Allah SWT, akan menciutkan nyali para pejuang surat 8 42. Disini penipu-dayaan Allah telah ditujukan 100% kepada orang-orang beriman. Dan setelah menang perang, bagaimanapun Muslim akan sadar bahwa jumlah musuh sesungguhnya tidak sekecil yang telah Muhammad dan Allah katakan kepada mereka! Tetapi heran, hal ini tidak dipersoalkan Islam sebagai isyu bermasalah! Mereka hanya melihat mukjizat Allah bagi kemenangan Islam, namun tidak menggugat Allahnya yang telah menipu secara tersembunyi demi untuk menang! Terlebih mereka tidak tahu bahwa Alkitab sesungguhnya SUDAH mengabadikan berita dimana tentara Israel yang hanya berjumlah sedikit dibawah pimpinan Yonatan 1000 orang justru telah mengalahkan pasukan Filistin yang maha besar 6000 pasukan berkuda, 3000 kereta perang, dan puluhan ribu pasukan berjalan kaki. TUHAN Alkitab tidak akan dan haram! menggunakan tipu-daya untuk dipakai umat Israel dalam melawan musuhnya. Dia cukup membuat kekacauan dipihak lawan hingga mereka saling menikam temannya sendiri dengan pedang! Kitab Samuel dan 14 … Meninggalkan pertanyaan abadi kepada setiap Muslim, kenapa “Allah” yang katanya sama itu LUPA memakai cara adikodrati yang sama terhormat atau yang lebih dahsyat lagi untuk memenangkan perang Badr bagi Muhammad dan Islam? Melainkan malah mengakali Muhammad untuk diteruskan kepada umatnya? Pastilah Allah Penipu ini pantas dikelirukan sebagai manusia saja, yang kehabisan sumber dayanya, bukan?? Jangan Mengikuti Bagian Yang Salah Dari Al’Quran Bukhari buku 60 no 8, “’Umar mengatakan, ahli baca Qur’an terbaik kami adalah Ubai dan hakim terbaik kami adalah Ali. Dan meskipun begitu, kami melupakan beberapa pernyataan dari Ubai karena Ubai mengatakan Aku tidak melupakan apapun yang aku telah dengar dari Rasul Allah ketika Allah mengatakan, “Ayat Wahyu mana saja yang dituliskan Kami batalkan atau Kami buatkan manusia lupa kepadanya, kemudian Kami datangkan ayat yang lebih baik atau yang mirip, untuk Qur’an… 2106” Inilah yang disebut sebagai doktrin pembatalan ayat, Nasikh dan Mansukh, yang sering diperdebatkan dalam Islam tapi tak terselesaikan. Sebagai contoh tradisi yang dicabut dibatalkan yaitu semua ayat-ayat “toleran” yang merangkul orang-orang non-Muslim sebagai sesama sederajad dengan Muslim. Kelak ini semua dibatalkan oleh satu ”ayat-pedang” yang turun sesudahnya yaitu SURA 95 yang dianggap lebih baik, benar, dan in-force, walau sungguh mengerikan kesadisan ayatnya. Contoh lain yang kacau adalah Nikah Mut’ah — menikah sementara untuk jangka waktu singkat seperti sehari atau seminggu, ini diijinkan oleh Muhammad, tetapi menurut Kaum Sunni, kemudian tradisi itu dicabut juga. Namun, kaum Syiah percaya dan tetap memegang bahwa tradisi itu tidak dicabut. Muslim tampaknya kurang tahu bahwa doktrin ini sesungguhnya sudah dinubuatkan oleh Tuhan Elohim kepada Musa agar diteruskan kepada umatNya. Dan hal itu justru dipakai oleh Tuhan sebagai KRITERIA untuk menguji seorang Nabi nabi palsu yang akan datang apakah ia menyampaikan Firman TUHAN, atau firman-dirinya sendiri dengan mengucapkan Bismillah, “Jika sekiranya kamu Musa berkata dalam hatimu Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? — Yaitu apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya.” Keluaran 1821-22. Demikianlah, Firman yang “tidak terjadi dan tidak sampai” dikala Musa itu, kini digenapi oleh kasus pembatalan/ pencabutan ayat-ayat Quran dalam doktrin Nasikh-Mansukh. Firman yang dicabut sehingga tidak sampai , ayat dan nubuat palsu sehingga tidak terjadi, wahyu yang keliru dan salah, itu semua adalah bagian dari “perkataan yang tidak difirmankan TUHAN”. Itu hanyalah bualan manusia yang berani-beraninya mengatas namakan Allah. Contohnya banyak sekali dalam Quran, misalnya Ibrahim dan Ismail didongengkan pernah pergi ke Mekah dan mendirikan Baitullah. Atau Ismail dan juga Muhammad! itu dinyatakan sebagai Nabi Allah, padahal Allah tak pernah berbicara langsung kepadanya, dan tak ada pengangkatan ilahiah baginya sebagai nabi! Dengan mencabut Firman, maka Muhammad menyalahi sifat fundamental dari Firman Tuhan yang selalu tegar dan kekal selamanya “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Rlohim kita tetap untuk selama-lamanya.” Yesaya 408! Bahkan Yesus mengkonfirmasikan perkataan-perkataanNya yang tak akan tercabut lewat waktu, melainkan semuanya “terjadi dan sampai” “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” Mat 2435 . Setan Tidak Akan Berkedok Seperti Muhamad – Tapi Mengapa? Jadi walaupun Allah dapat datang dalam bentuk yang menipu, dan umat Muslim ghulat mungkin tertipu dengan menyembah Allah yang salah, berpikir bahwa Ali dan Muhammad merupakan titisan Allah dan bagian dari Allah, sebuah hadist mengatakan Setan tidak dapat menirukan Muhamad. “…dan siapapun yang melihatku Muhamad dalam mimpinya, dia benar-benar melihatku, karena Setan tidak dapat menirukanku muncul dalam bentuk tubuhku. Dan siapapun yang dengan sengaja menganggap dengan salah sesuatu yang daripadaku, dia sesungguhnya akan mendapatkan tempat di Api Neraka.” Bukhari buku 73 juga Sahih Muslim buku 27 Seseorang menjawab yang mana saya tidak pernah mendengar sebelumnya dari seorang Muslim, yaitu mengapa orang Muslim berpikir Tuhan akan memilih untuk muncul dalam bentuk yang menipu? Manusia dapat tertipu dalam menyembah bentuk yang salah dari Tuhan, dan itu memang yang setan lakukan. Setan bisa muncul seperti ular difirdaus, atau sebagai bentuk malaikat, atau sebagai Isa-isa-an yang tersalib, tetapi kenapa Setan tidak mungkin berkedok seperti Muhamad? Kapan Quran mengatakan Muhammad ada kuasa ilahi dalam wajahnya? Atau ia berkuasa mengusir setan? Bukankah semua nabi manusia dan Muhammad pun sempat berbuat dosa, dan Muhammad justru sempat terkecoh oleh ayat-ayat setan walau sesaat? “Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak pula seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu. Allah menghilangkan apa yang telah dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayatNya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, agar Dia menjadikan apa yang telah dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang didalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya….” Roh setan justru bisa muncul sebagai Malaikat Terang yang menipu-daya 2Korintus 1114. Apalagi bilamana roh tsb tidak boleh diuji oleh Muslim Kunjungilah Terlalu luas dimensinya yang masih dapat kita paparkan tentang sosok Khairul Makiriin – Penipu Terhebat—dalam setiap dimensi kehidupan manusia. PengakuanNya sendiri dengan gelar “Penipu Terhebat” yang diabadikan dalam Quran ini, namun entah kenapa tidak berani ditampilkan oleh para ulama Islam sebagai bagian dari Asmaul Husna – Nama-nama Mulia Allah– yang akan menjadikan gelarNya yang ke-100. Namun Yesus cukup memperingatkan umat manusia akan dua ayat profetikNya agar kita bersiaga terhadap nabi-nabi palsu yang datang dalam bualan dusta dan pembunuhan atas kemanusiaan “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta”. “Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” Mat 537 .
. 70 368 250 363 354 308 474 300
wa makaru wa makarallah wallahu khairul makirin artinya