Jakarta ANTARA - The COVID-19 pandemic has led to an increase in the number of people suffering from osteoporosis, according to the head of the Indonesian Osteoporosis Association Perosi, Dr. Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR. "Patients with fractures and osteoporosis have increased after this two-year pandemic," he noted at a virtual seminar entitled "Let's Improve Bone Health, Prevent Osteoporosis" here on Thursday. The increase occurred because, during the pandemic, people's mobility reduced, and people tended to eat without control and did not take care of their bone health. For that reason, he appealed to the public to take good care of their bone health from an early age by consuming milk and Vitamin D. Foods such as tofu, tempeh, nuts, vegetables, and fruits can be consumed from a young age to strengthen bones. In addition, drinking milk and sunbathing in the morning are also essential to improve bone health. According to him, by taking care of their bone health from a young age, people can achieve maximal bone growth and a greater peak bone mass. People with a greater peak bone mass will have a "bank" of bones for when they are older. "They will not have a major decrease in bone mass," he added. During Thursday's seminar, he further noted that the number of people suffering from osteoporosis is higher than the number of people with other non-communicable diseases. "There are far more people with osteoporosis than diabetes, more than people with hypertension, more than people with cancer," he pointed out. He said that 30 percent of women aged above 50 have osteoporosis. Meanwhile, 20 percent of men aged above 50 have the condition. However, people are often not aware of osteoporosis because it is asymptomatic and does not cause pain. Therefore, the disease is called a silent disease. Related news Ministry promotes active lifestyle for preventing osteoporosis Related news Early marriage causes child disability, osteoporosis in mothers BKKBN
Dokterpenyakit dalam di Malang sudah cukup banyak dijumpai dengan fasilitas yang bagus. Kali ini admin akan mengulas Daftar Dokter Penyakit Dalam di Kota Malang. 5. dr. Bagus Putu Putra Suryana, Sp.PD-KR. Tempat Praktek : RS Lavalette Alamat : Jl. W.R. Supratman No.10, Rampal Celaket, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65111 Nomor Jakarta ANTARA - Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia PEROSI dr. Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR mengatakan perubahan gaya hidup saat pandemi COVID-19 turut mempengaruhi risiko osteoporosis. "Pandemi ini, jelas dilaporkan bahwa kita mengalami keterbatasan aktivitas, lalu pola makan juga berubah, dan perhatian banyak fokus kepada pandemi. Itu menyebabkan risiko osteoporosis karena adanya perubahan tersebut," kata dr. Bagus dalam jumpa pers daring, dikutip pada Rabu. Saat disinggung mengenai apakah kurang aktif bergerak, terutama di masa pandemi di mana mobilitas dibatasi, menjadi faktor utama dalam kenaikan risiko tersebut, dr. Bagus mengatakan, memang penting bagi manusia terlepas dari usianya untuk aktif menggerakkan tubuh demi meminimalisir kemungkinan tersebut. "Mobilitas terhambat, tapi usahakan kita untuk bergerak di rumah atau di dalam ruangan. Olahraga teratur tidak hanya memperkuat tulang, mencegah kemungkinan osteoporosis, tapi juga memperbaiki keseimbangan tubuh," ujar dokter yang menamatkan pendidikannya di Universitas Brawijaya, Malang tersebut. Baca juga Tiingkatkan kesehatan tulang dengan senam dan jaga asupan nutrisi Lebih lanjut, dr. Bagus mengingatkan bahwa osteoporosis tidak hanya berisiko bagi mereka yang sudah lanjut usia. Penting bagi masyarakat terutama generasi muda untuk memahami bahwa osteoporosis dan penyakit tulang lainnya bisa dicegah sedari dini dengan gaya hidup sehat. "Osteoporosis bisa dicegah jika kita memulai gaya hidup sehat sejak dini. Mulai dari masa kanak-kanak, dimana kita harus mencapai massa tulang puncak yang tinggi. Kalau nutrisi tidak bagus, dan kita jarang bergerak, kebiasaan itu perlu diubah. Biasakan untuk hidup sehat dan asup diri dengan nutrisi yang baik," papar dia. dr. Bagus melanjutkan, semua orang memiliki takaran dan cara olahraga yang tepat dan teratur. "Rutin latihan fisik dengan intensitas sedang sampai berat selama 30-60 menit dalam 3-5 kali dalam seminggu, untuk mengurangi risiko osteoporosis terutama di bagian yang paling mudah keropos yaitu pergelangan tangan, pangkal paha, dan yang di tulang belakang bagian bawah," jelasnya. "Selain olahraga, osteoporosis dapat dicegah dengan mengonsumsi kalsium yang cukup yaitu mg per hari mg/hari untuk lansia, Vitamin D 600 IU, protein, kalium, kolagen dan mineral," ujarnya menambahkan. ProfilDokter dr. Bagus Putu Putra Suryana, Sp.PD-KR merupakan Dokter Penyakit Dalam yang terhimpun dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Beliau dapat membantu layanan Konsultasi Imunologi, Konsu Selengkapnya Lokasi & Jadwal Praktik Rumah Sakit Lavalette Biaya Konsultasi Rp200.000 JAKARTA, - dr. Bagus Putu Putra Suryana selaku SpPD-KR, Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia PEROSI mengatakan Orang dengan usia lanjut atau lansia memiliki risiko berbagai ancaman penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan lainnya termasuk menjelaskan osteoporosis masih menjadi masalah global yang berkembang, lebih dari 10 juta orang di seluruh negeri diperkirakan menderita osteoporosis. Karena itu Lansia adalah salah satu kelompok risiko Osteoporosis karena seiring bertambahnya usia kita kehilangan lebih banyak kepadatan tulang. Jika kehilangan kepadatan tulang terjadi secara terus menerus akan menyebabkan osteoporosis sehingga berisiko mengalami patah tulang.“Menurut data dari World Health Organization WHO, 50% kejadian patah tulang disebabkan oleh osteoporosis. Patah tulang dapat menyebabkan rasa nyeri, disabilitas, deformitas hingga meningkatkan risiko kematian akibat komplikasi medis. Untuk itu, investasi kesehatan tulang, sendiri, dan otot agar tetap kuat merupakan tujuan yang penting dilakukan setiap orang dengan usia berapapun, untuk memastikan kesehatan secara menyeluruh di setiap tahap kehidupan.”dr. Bagus Putu Putra Suryana menambahkan, “Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah osteoporosisi antara lain, mengonsumsi kalsium yang cukup dengan takaran miligram setiap hari untuk wanita berusia di bawah 50 tahun dan pria berusia di bawah 70 tahun, serta miligram setiap hari untuk wanita berusia di atas 50 tahun dan pria berusia di atas 70 tahun, mendapatkan vitamin D yang cukup untuk membantu penyerapan dan pemasukan kalsium ke dalam tulang, melakukan olahraga menahan beban secara teratur bisa dimulai dengan berjalan 15-20 menit setiap harinya, mengurangi kafein dan alkohol, berhenti merokok, serta mencukupi kebutuhan nutrisi lainnya seperti kalium, protein, dan mineral agar penyerapan kalsium dan pembentukan tulang baru berlangsung optimal dalam tubuh.”dr. Siti Pariani, MS., MSc., PhD., FISPH, FISCM, Ketua dan Pendiri Komunitas Lansia Sejahtera Surabaya mengatakan, “Kami sangat menyadari kondisi lansia di Indonesia yang memiliki sejumlah tantangan karena karakteristik mereka sudah berbeda dibandingkan dengan saat masih muda. Untuk itu, Komunitas Lansia Sejahtera Surabaya, didukung oleh Anlene, ingin memastikan para lansia untuk tetap melakukan aktivitas fisik secara optimal agar seluruh organ tubuh tetap berfungsi dan mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Aktivitas fisik untuk lansia bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing dengan intensitas sedang seperti jalan kaki jarak dekat, membersihkan rumah, bersepeda santai, naik tangga, hingga berkebun. Selain itu, lansia juga perlu melakukan olah pikir seperti membaca buku dan belajar hal baru, olah rasa seperti membantu orang lain dan menjadi orang yang sabar, olah raga dengan melakukan aktivitas fisik, serta olah spiritual dengan mendekatkan diri dan mengharapkan ridho dari Tuhan Yang Masa Esa.” Erjinyuare Amigo., Direktur Litbang Yayasan Indonesia Ramah Lansia mengatakan edukasi mengenai kesehatan merupakan faktor penting agar lansia dapat menjaga kesehatan secara mandiri."Di Yayasan Indonesia Ramah Lansia, kami senantiasa mengadakan edukasi mengenai kesehatan pada lansia secara rutin. Pada momen Hari Lanjut Usia Nasional tahun ini yang bertema Lanjut Usia Bahagia Bersama Keluarga kami juga ingin merayakan para lansia yang telah senantiasa menjaga kesehatan tulang, sendi dan otot dan menerapkan pola hidup sehat yang aktif hingga usia lanjut dan didukung oleh pendampingan dari keluarga.”Rhesya Agustine, Marketing Manager Anlene, Fonterra Brands Indonesia menambahkan rangkaian kegiatan yang dilakukan antara lain; Webinar “Rahasia Sehat & Aktif di Usia Emas” bersama Yayasan Indonesia Ramah Lansia, Webinar “Life Begins at 50” bersama Pamella Supermarket & Radar Jogja, WhatsApp Class “Menjaga Gerak Aktif di Usia Emas” bersama Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga & Ahli Gizi, serta Webinar “Negara Hadir untuk Lansia” bersama Komunitas Lansia Sejahtera Surabaya, yang akan diselenggarakan pada 29 Mei 2021 pukul – sebagai penutup dari rangkaian acara Anlene dalam rangka merayakan HLUN penutupan ini menghadirkan Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, serta Prof. Dr. Meutia Hatta Swasono, Guru Besar Antropologi Universitas Indonesia sebagai narasumber, dan dapat diikuti oleh seluruh masyarakat Indonesia.“Anlene berkomitmen mendukung kesehatan masyarakat Indonesia mencapai salah satu pilar utama dari Sehat, Aktif dan Bahagiauntuk mendapatkan kualitas hidup lebih baik. Salah satunya dengan menyediakan nutrisi susu berkualitas tinggi melalui Anlene Gold Plus yang diformulasikan khusus untuk mendorong kesehatan tulang yang optimal dan memenuhi berbagai kebutuhan konsumen lansia Indonesia dalam upaya mereka untuk hidup aktif dan sehat." *